STANDARDISASI PERHITUNGAN VOLUME (SMM) UNTUK MENGHINDARI PERBEDAAN PERSEPSI DALAM PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA
Abstract
Standarisasi perhitungan volume pekerjaan konstruksi (quantities take off) merupakan suatu proses sangat penting dalam perhitungan terhadap volume item pekerjaan berdasarkan pada gambar atau aktualisasi suatu pekerjaan di lapangan. Hal ini dilakukan sebagai langkah awal dalam menyusun rencana anggaran biaya (RAB) maupun penghitungan pembayaran atas pekerjaan yang telah dikerjakan. Objektif kajian ini adalah untuk mengetahui pentingnya suatu standar yang dapat digunakan dalam proses perhitungan volume dan anggaran biaya proyek. Metode penelitian dilakukan melalui studi letaratur terhadap standar-standar yang dimiliki oleh beberapa negara di dunia seperti Inggris, Australia, Selandia Baru, India, Hongkong, Singapura, Malaysia dan beberapa Negara Persemakmuran lainnya dengan nama Standard Method of Measurement (SMM). Secara umum, SMM memberikan keseragaman metode Perhitungan atas Volume pekerjaan yang dilakukan oleh konsultan perencana dan kontraktor maupun owner di setiap negara yang memilikinya dengan tujuan agar tidak terjadi kekeliruan pemahaman dalam menetapkan Volume suatu pekerjaan oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam proyek konstruksi. Hasil dari kajian ini melalui studi literature diketahui standarisasi perhitungan volume sangat diperlukan pada proyek konstruksi di Indonesia. Metode yang dapat digunakan antara lain dengan mengadopsi beberapa SMM dari negara lain dan selanjutnya dilakukan revisi serta dikaji sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia
References
Bhasin, P. L. 1977. Quantity Surveying: Estimating nd Costing for Building and Civil Engineering Works Based on Indian Standard Method of Measurement I.S 1200. New Delhi: S. Chand & Company Ltd.
Hughes (1981). Spatially Resolved Millimeter Interferometry of SMM J02399–0136: A Very Massive Galaxy at z = 2.8 . The American Astronomical Society. All rights reserved. Printed in U.S.A.
Institution of Surveyor Malaysia. 2002. Standard Method of Measuremen of Building Works (SMM2). Kuala Lumpur: ISM Press.
Martalius Peli, 2006. The role of Quantity Surveyor In Construction Industry in Indonesia,
Proceedings of the International Conference on Construction Industry 2006 (ICCI 2006), Padang, Sumatera Barat, Indonesia, 21-24 June 2006, Padang West Sumatera,
Rashid, Rosli Abd. 1996. Pengenalan Ukur Kuantiti Binaan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka
Rosihan Bin AB. Aziz, 1998. Measuring The Skill Of The Quantity Surveyor: A Comprehensive Guide On How To Measure. Canberra Act: Australian Institute of Quantity Surveyors.
Royal Institute of Chartered Surveyor. 2003. International Survey 2003: Standard Method of Measurement in Current Use. United Kingdom
Seeley dan Winfield (1999) Civil Engineering Quantities. 6th Ed., London: Palgrave Macmillan.
Seeley, Ivor H. (1983). Building Quantities Explained 3 Edition. London: The Macmillan Press Ltd.
Seely, Ivor H. 1988. Building Quantities Explained 3rd Edition. London: The MacMillan Press Ltd
Standards Association of Australia. 1982. Australian Standard: Method of Measurement of Civil Engineering Works and Associated Building Works. New South Wales.
Wahyudi P. Utama (2008). Standardisasi Pengukuran Kuantitas Pekerjaan Konstruksi Di Indonesia: Suatu Gagasan. Prosiding PPIS Bandung, 29 Juli 2008.
Wilcox dan Snape (1980) Construction Quantity Surveyor: A Practical Guide for the Contractor’s QS. Oxfords: Wiley Blackwell. rd
Copyright (c) 2017 JURNAL REKAYASA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.