PERSEPSI MASYARAKAT SUMPU TERHADAP RUMAH GADANG (PASCA REKONSTRUKSI RUMAH GADANG SITI FATIMAH DAN RUMAH GADANG ETEK NURAINI)

  • Ariyati Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta
  • Al Busyra Fuadi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta
Keywords: persepsi masyarakat; rumah gadang; rekonstruksi

Abstract

Rumah gadang merupakan salah satu wujud (puncak) kebudayaan Minangkabau. Dalam pemahaman masyarakatnya rumah gadang tidak hanya dimaknai sebagai tempat berteduh atau berlindung semata, tetapi lebih dari itu (rumah gadang) juga dipahami sebagai tempat untuk kembali pulang serta tempat untuk menjaga anak keturunan mulai dari lahir, menikah hingga menutup usia. Selain itu, rumah gadang juga dipahami sebagai wadah pemersatu dan lambang bagi satu keluarga (suku).  Tahun 2013 merupakan tahun yang berat bagi Nagari Sumpu, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat serta dunia arsitektur Indonesia, dimana 5 dari beberapa rumah gadang yang masih bertahan di Nagari tersebut habis dimakan api. Kini, 2 dari 5 rumah gadang yang terbakar tersebut sudah berhasil dirampungkan pembangunannya. Secara sederhana, rekonstruksi rumah gadang ini merupakan kegiatan pembangunan rumah gadang pertama (setidaknya sejak 85 tahun terakhir). Penelitian ini mencoba mengetahui persepsi masyarakat Nagari Sumpu kini pasca dibangunnya kembali 2 rumah gadang yang terbakar tersebut. Selain itu, penelitian ini juga mencoba untuk melihat faktor-faktor penyebab banyaknya rumah gadang yang mulai ditinggalkan oleh pemiliknya.

References

Alvares, Eko, 2016, Exploring Local Knowledge, International Seminar Applying Local Knowledge for Livable Space, Dec 1st 2016, Department of Architecture, Faculty of Civil Engineering and Planning, Trisakti University, Jakarta, working paper
Bimo Walgito, 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset
Hadler, Jeefrey, 2010, Sengketa tiada Putus, Matriakat, Reformisme Agama, dan Kolonialisme di Minangkabau, Penerbit Freedom Istitute.
Harsojo, 1997, Pengantar Antropologi, Bina Cipta. Bandung.
Li Junhuan and Bao Hongyuan, 2012, Thoughts on Vernacular Architecture Research and Contemporary Regional Architectural Creation Applied Mechanics and Materials Vols. 174-177.
Lu yuanding, 2008 Year Book of Chinese Vernacular Dwelling. Beijing. China Building Industry Press
Mussadun, 2000, Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang : ditinjau dari Undang-Undang Nomor 24 tahun 1992. “Tata Loka Vol 5”.
Prijotomo, 2004. Arsitektur Nusantara Menuju Keniscayaan (disunting oleh Johannes Adiyanto). Wastu Lanas Grafika. Surabaya.
Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid 1, Edisi 8, Prenhallindo, Jakarta.
Wang Xiao. Guide Rules of New China Architectural Design. Beijing. China Electric Power Press. 2008

[4] ZhiWenjun, Zhu Jinliang. Contemporary strategy of Chinese New Vernacular Building. New Architecture. 2006.06
ZouDenong, Wang Mingxian, Zhang Xiangwei, 2009, 60 Years of History of Chinese Architecture(1949-2009). Beijing. China Building Industry Press
Published
2019-11-24
How to Cite
Ariyati, & Al Busyra Fuadi. (2019). PERSEPSI MASYARAKAT SUMPU TERHADAP RUMAH GADANG (PASCA REKONSTRUKSI RUMAH GADANG SITI FATIMAH DAN RUMAH GADANG ETEK NURAINI) . JURNAL REKAYASA, 8(1), 50-62. https://doi.org/10.37037/jrftsp.v8i1.23