BAKTERI BACILLUS SUBTILIS SEBAGAI AGEN SELF HEALING CONCRETE DENGAN VARIASI PERSENTASE DAN NILAI PH

  • Fauzan Gumelar Universitas Teknologi Yogyakarta
  • Rika Nuraini Universitas Teknologi Yogyakarta
Keywords: self healing concrete, bakteri, pH

Abstract

Material yang selalu digunakan sebagai pengisi dari struktur adalah beton, dikarenakan memiliki kuat tekan yang kuat dan pembuatannya mudah. Sampai saat ini, telah banyak dilakukan berbagai inovasi terhadap beton dan salah satunya adalah dengan memanfaatkan bakteri agar beton dapat memiliki kemampuan untuk menutup kerusakan berupa retakan secara mandiri atau biasa disebut dengan self healing concrete. Tujuan pada penelitian kali ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari beton dengan bahan tambah bakteri bacillus subtilis yang dienkapsulasi dengan persentase sebesar 0,5% dan 1%. Beton tersebut akan diuji kuat tekan dan dibandingkan dengan beton normal. Setelah itu, beton dengan bahan tambah kapsul bakteri akan direndam dalam air selama 14 hari dengan nilai pH yang berbeda- beda sebagai pengujian self healing concrete. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan beton normal 25,18 Mpa, beton dengan bahan tambah enkapsulasi bakteri sebesar 0,5% memiliki nilai kuat tekan 24,51 Mpa, dan beton dengan bahan tambah enkapsulasi bakteri sebesar 1% memiliki nilai kuat  tekan 26,20 Mpa. Pengujian self  healing concrete menunjukkan bahwa beton dengan bahan tambah enkapsulasi bakteri sebesar 0,5% pada perendaman air dengan nilai pH 7 selama 14 hari, dinilai yang paling baik dalam menutupi retak pada beton.

References

Ika, Dianita. (2016). Pengaruh Penambahan Bakteri Bacillus Subtilis dengan Metode Hidrogel Enkapsulasi dalam Proses Self Healing. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Rochani, Ida. (2016). Pemanfaatan Batu Apung (Pumice) Lombok dan Bakteri Bacillus Subtilis sebagai Perbaikan Kerusakan Retak Pada Beton. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Afifah, Siti. (2017). Pengaruh Kuat Lentur Balok Self Healing Concrete dengan Bakteri Bacillus Subtilis terhadap Umur Perawatan. Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

As’at, Fauzan Gumelar. (2018). Laporan Tugas Besar Teknologi Bahan. Yogyakarta. Universitas Teknologi Yogyakarta.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (1996). SNI 03-4142-1996. Metode Pengujian Jumlah Bahan dalam Agregat yang Lolos Saringan. Jakarta:BSN.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (1998). SNI 03-4804-1998 Cara Uji Bobot Isi dan Rongga Udara. Jakarta:BSN.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2000). SNI 03-2834:2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Adukan Beton Normal. Jakarta:BSN.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2008). SNI 2417:2008 Cara Uji Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles. Jakarta:BSN.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2011). SNI 1971:2011 Cara Uji Kadar Air Agregat. Jakarta:BSN.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2011). SNI 1974:2011 Cara Uji Kuat Tekan Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder. Jakarta:BSN.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2012). SNI ASTM C 136:2012 Cara Uji Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Jakarta:BSN.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2016). SNI 1970:2016 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Jakarta:BSN.

Badan Standarisasi Nasional Indonesia. (2016). SNI 1970:2016 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar. Jakarta:BSN.

Published
2021-01-20
How to Cite
Gumelar, F., & Rika Nuraini. (2021). BAKTERI BACILLUS SUBTILIS SEBAGAI AGEN SELF HEALING CONCRETE DENGAN VARIASI PERSENTASE DAN NILAI PH. JURNAL REKAYASA, 10(2), 142 - 152. https://doi.org/10.37037/jrftsp.v10i2.71