ANALISIS KEKUATAN ASPAL DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) TERHADAP PENGUJIAN MARSHALL
Keywords:
aspal, limbah styrofoam, marshallAbstract
Limbah styrofoam yang semakin bertambah dikalangan masyarakat yang akan menggagu kondisi dilingkungan masyarakat . Mengingat akan banyaknya limbah styorofoam yang dihasilkan dari pembelian makanan, perlu adanya usaha dan pemanfaatan dari limbah tersebut dengan cara memanfaatkan pada pembuatan aspal beton. Dalam hal ini styrofoam akan digunakan sebagai material pencampuran aspal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan hasil kekuatan aspal dengan pemanfaatan limbah styrofoam pada campuran asphalt concrete – binder course (AC-BC) terhadap pengujian marshall. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian di Laboratorium UPTD Alkal Provinsi Jambi. Variasi penambahan limbah styrofoam yang digunakan yaitu 16%, 17% dan 18% untuk dilakukan pengujian pentrasi, titik lembek, titik nyala dan titik bakar, daktalitas, berat jenis dan marshall. Pedoman pengujian dan analisis data yang digunakan yaitu spesifikasi umum Bina Marga 2018. Hasil pengujian sifat fisik aspal Pen 60/70 dengan penambahan limbah styrofoam yang didapatkan semakin banyak penambahan variasi limbah styrofoam nilai pengujian penetrasi mengalami penurunan, nilai titik lembek mengalami penurunan, nilai titik nyala dan titik bakar mengalami penurunan, nilai daktilitas mengalami penurunan, dan nilai berat jenis mengalami kenaikan. Hasil pengujian marshall nilai VMA mengalami peningkatan, nilai VIM mengalami peningkatan, nilai VFA mengalami penurunan, nilai stabilitas mengalami peningkatan, nilai kelelhan mengalami peningkatan dan nilai MQ mengalami peningkatan.
References
AASTHO M 20 – 70. 1990 dan Revisi SNI 03-1737-1989. Spesifikasi AASHTO dan SNI untuk berbagai nilai penetrasi aspal.
Badan Standardisasi Nasional. 2016. SNI 1970 : 2016, Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2011. Metode Pengujian Titik Nyala dan Titik Aspal dengan Alat Cleveland Open Cup. SNI 06-2433-2011. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 1991. Metode Pengujian Campuran Aspal Dengan Alat Marshall (SNI 06-2489:1991). Jakarta: Standar Nasional Indonesia.
Badan Standart Nasional. 1990. SNI 03-1968-1990 Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Badan Standart Nasional. 2016. SNI 1970:2016 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Bina Marga. 2010. Spesifikasi Umum. semarang: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga.
Bina Marga. 2018. Spesifikasi Umum (2018). Direktorat Jendral Bina Marga.Departemen Pekerjaan Umum.
BPOM, 2008. Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta.
BSN. 2012. SNI ASTM C136:2012. Metode Uji Analisis Saringan Agregat Halus dan Agregat Kasar (ASTM C 136-06, IDT), Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Desi, N.S, Alpius, dan Elizabeth. 2021. Pengaruh Styrofoam Sebagai Bahan Tambah Campuran AC-BC Batu Sungai Tetean Kabupaten Mamasa. Jurnal Tenik Sipil : UKI Paulus-Makassar Volume 4 Issue 2.
Direktorat Jendral Bina Marga. 1987. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Beton Aspal (Lataston) untuk Jalan dan Jembatan. Pedoman Teknik No. 13/PT/B/1987.Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
Elsa, E. P. Hermistanora, dan Bayu, M. A. 2020. Studi Penggunaan Styrofoam Pada Perkerasan Aspal Porus. Jurnal Ruang Tenik Sipil : Vol. 3 No.2 Juni 2020.
Farah, H. dan Nurlailatush, S. 2019. Pirolisis Limbah Styrofoam Menjadi Bensin Dengan Katalis Ni/γ-Al2O3 Bandung : Politeknik Negeri Bandung
Febrina, D. K., Ruslaini, & Herri, M. 2021. Pemanfaatan Limbah Styrofoam Untuk Subtitusi Aspal Pen 60/70 Pada Laston. Serambi Engineering : Volume VII, No. 1, Januari 2022.
Handayani, N.P. 2013. Pembuatan dan Karakterisasi Plastik Ramah Lingkungan dari Pati Tapioka-Poli Asam Laktat (PLA). Lampung: Universitas Lampung.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 1999. Materi Pembekalan Sertifikasi Tenaga Inti Konsultan Supervisi. Modul – VI.
Mashuri, & Joy, F. B. 2011. Pemanfaatan Material Limbah Pada Campuran Beton Aspal. Majalah Ilmiah : Mektek Tahun XIII No. 3.
Naufal, R. 2021. Pengaruh Subtituai Styrofoam Pada Campuran Asphal Concrete – Binder Course (AC-BC) Dengan Pengujian Marshall. Sumatra Utara: Universitas Muhammdiyah.
Nelmayanti, S., Rais, R. dan Alpius. 2021. Pemanfaatan Limbah Styrofoam Sebagai Bahan Tambah Campuran AC-BC Yang Menggunakan Sungai Bittuang. Jurnal Tenik Sipil : UKI Paulus-Makassar Volume 3 Issue 3.
Nurhayati. 2016. Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Larutan Kapasitas 75.000 Ton/Tahun. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2006. PP No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang No.22 tahun 2009, Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Rachmawati, Q. dan Herumurti,W. 2015. Pengolahan Sampah secara Pirolisis dengan Variasi Rasio Komposisi Sampah dan Jenis Plastik. Jurnal Teknik.
Rani, F. 2021. Laporan Praktikum Jalan Raya. Jambi: Program Studi Teknik Sipil Universitas Jambi.
Rizka, A, dan Sri, R.J. 2013. Pembuatan Stirena Dari Limbah Plastik Dengan Metode Priolisis. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya. Vol.2 (1) : 2337- 3539.
Saleem, S. et al., 2017. Comparison of Thermal Decomposition of Polystyrene Product vs Bio-Based Polymer Aerogels. Ohio Jurnal of Science 117 (2): 50-60.
Saodang, H., 2005. Konstruksi Jalan Raya, Bandung: Nova.
SNI 2432:2011. 2011. Cara Uji Daktilitas Aspal. Badan Standarisasi Nasional.
SNI 2434:2011. 2011. Cara Uji Titik Lembek Aspal dengan Alat Cincin dan Bola (ring and ball). Badan Standarisasi Nasional.
SNI 2441:2011. 2011. Cara Uji Berat Jenis Aspal Keras. Badan Standarisasi Nasional.
SNI 2456:2011. 2011. Cara Uji Penetrasi Aspal. Badan Standarisasi Nasional.
SNI M 02-1994. 2003. Analisis saringan dapat dilakukan secara basah atatu kering, analisis basah digunakan untuk menentukan Jumlah bahan agregat yang lolos saringan No.200. Badan Standarisasi Nasional.
Sukirman, S. 1999. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung: Nova.
Sukirman, S. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Grafika Yuana Marga : Bandung.
Sukirman, S. 2010. Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta.
Sukirman, S., 1992, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Penerbit Nova. Bandung.
Taufan, G. N. 2017. Analisis Pemanfaatan Limbah Styrofoam Sebagai Bahan Subtitusi Ke Dalam Aspal Penetrasi 60/70 Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Porus. Jurnal Ilmiah: Rekayasa Teknik Sipil Vol. 01 Nomor 01/rekat/17 (2017), 65 ‐ 70.
Yetty, R. S., dan Andrean, J. S. 2011. Analisis Lapisan Aspal Beton (AC-BC) dengan Penambahan . Serambi Engineering : Volume VII, No. 1, Januari 2022.


